16 November 2010

Puisi

Manusia Berjalan

bagaimana kita beradu mata
tanpa janji sebelumnya?
bagaimana waktu bekerja
merancang pertemuan
menyusun ingatan!

fais, kau masih memotret?

ada bapak dua anak.
bila malam, ia berdandan jadi wanita,
menunggu pelanggan di sudut jalan.
siang, ia jadi bapak kembali.
aku ingin memotretnya. aku perlu mendekatinya.
aku tidak mau memotret perempuan cantik papan reklame itu.
then, sebentar lagi aku akan jadi seorang bapak.

berapa jauh manusia berjalan hingga pantas disebut manusia?

udara masih berembun, menyimpan banyak kesedihan.
di senen, di senen sebuah bis kota meninggalkan perhentian
membawa manusia subuh.
entah ke mana.

Tidak ada komentar: