30 Mei 2012

Puisi

00.00-00.01

tak ada pasangan mabuk kepayang menjadi pasir
demi sebait sajak cinta
merasakan angin garam
memindahkan 00.00
pada 00.01

di pantai yang teramat sempit bagi ombak datang-pergi
direbut hotel dan bangkai hotel

kilau buih ditimpa neon warung gubuk satu-satunya yang masih buka
membawa lagi tanya dulu
tanya lama

tentang
sepasang mata yang berbisik
dan tiba-tiba muncul di wajah bulan
yang menggantung setengah matang
di langit berlubang

mengapa ia datang untuk pergi
dan kembali datang
seperti mimpi?

tak ada pasangan mabuk kepayang
cuma aku yang mabuk detak
00.00-00.01

dalam permainan labirin suara ombak

di pantai jejak samar
500 tahun kesunyian kapal-kapal hantu utara muncul dari selat
bekas patahan pulau
mendaratkan serdadu
tuhan
tikus
flu

penjarahan
musim
musim

penyerbuan isme
isme

mampuslah birahi mantra
tanah basah
kepada sisa hujan
di daun nyiur

dan letusan
duka gunung bawah laut itu
memberi sebuah nama:

namamu...

hingga
meledak 
00.00-00.01
dalam tubuhku

bersama tanya dulu
tanya lama

tentang sepasang mata yang berbisik


Anyer, 2012







25 Mei 2012

Puisi

Puisi Sebagai Hal Sehari-hari & Di balik Hal Sehari-hari

tanpa cipika cipiki ama patung tugu tani: daag... jakarta...
15.04. cet-macet. banjir keringet. cerewet....

menempuh kata dalam sms:

nanti turun d terminal bayangan cilegon. naik angkot wrn ungu. trn di masjid agung cilegon, msh satu arah naik angkot wrn silver ongkos 5000, sblmnya tanya smpe anyer apa gak. di anyer nanti turun d pertigaan gudang areng, ada alva expres tgu di situ. biar nanti dijmpt anak2.

sampai di tujuan: hari sudah malam...