22 September 2008

release

Anjangsana Budaya Sastrawan Yogyakarta
ke Banyuwangi dan Bali


Sejumlah sastrawan Yogyakarta akan mengadakan anjangsana budaya ke Banyuwangi dan Jembrana, Bali. Menurut koordinator perjalanan, Raudal Tanjung Banua, kunjungan ke Banyuwangi terkait dengan peluncuran buku kumpulan cerpen Iqbal Baraas, Pesta Hujan di Mata Shinta (Frame Publishing, 2008). Acara berupa diskusi, pertunjukan sastra, bazar buku dan buka bersama, akan berlangsung di dua tempat masing-masing di Pendopo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Jl. A. Yani, tgl. 24 September dan di Aula Balai Desa Gentengkulon, Kecamatan Genteng, 25 September 2008, mulai pkl. 14.00 WIB.

Acara di Banyuwangi diawali diskusi sastra bersama Hasnan Singodimayan (budayawan Using), Raudal Tanjung Banua dan Iqbal Baraas sendiri, moderator Fatah Yassin Noor. Setelah itu akan ada break buka bersama.

Malamnya, acara dilanjutkan dengan pentas sastra, di antaranya dramatisasi cerpen oleh Mutia Sukma dan Y. Thendra BP dari Yogyakarta; musikalisasi puisi dari Padepokan Gelar Tikar Banyuwangi, pagelaran tari kontemporer dari STKW Banyuwangi, monolog oleh Hendra (Malang) dan pentas teater Maha (Banyuwangi). Sedangkan pembicara diskusi di Genteng adalah Totok B. Santoso, Indrian Koto, dan Nur Wahida Idris. Acara yang terbuka untuk umum dan gratis itu, juga akan diramaikan bursa buku.

Selanjutnya, acara di Bali akan berlangsung di rumah panggung Nenek Sya’odah, Loloan Barat, Negara, tgl. 6 Oktober 2008 pkl. 19.30 WITA. Acara yang akan dihadiri penyair Umbu Landu Paranggi itu meliputi peluncuran buku puisi Nur Wahida Idris, Mata Air Akar Pohon, diskusi, pembacaan karya dan doa bersama untuk mengenang wafatnya Nenek Syaodah, tokoh cerita lisan Melayu dari Loloan, sebuah kampung diaspora di Bali Barat. Serta diagendakan pula peresmian taman bacaan dengan koleksi awal sumbangan buku dari penerbit Akar Indonesia, [sic], Frame Publishing dan Komunitas Rumahlebah Yogyakarta.*

Tidak ada komentar: