27 Juni 2008

solilokui

(Janin Cerita)

"Kali ini, saya pesan kopi dengan cangkir yang pernah mencium bibir perempuan itu.”
Pelayan itu menekan pena agak kuat di atas buku pesanan.
“Maksud tuan?!”
“Kopi dengan cangkir yang pernah mencium bibir seorang perempuan.”
“Hehe..Tuan ini suka bercanda. Semua cangkir di kafe ini ada bekas bibirnya. Tapi itu sudah dicuci bersih. Kami menjaga kebersihan tentunya.”
“Ah…bagaimana saya menceritakannya?” ucapnya pelan. Lalu ia menatap meja di pojok dekat pintu masuk.

Meja yang kini kosong itu membawa ingatannya pada suatu sore.

....

itulah bagian dari prosa yang sedang saya kerjakan. saya tidak tahu kapan akan selesai.

jika saya mati sebelum prosa itu selesai, sudikah anda melanjutkannya?
jika anda mati sebelum prosa itu selesai, rugikah anda?
jika prosa itu selesai dan kita masih hidup, saya akan menangis sepuas-puasnya!

barangkali ini bisa jadi info bagi teman-teman yang sering bertanya, "sibuk apa?"
yeah, itulah salah satu kesibukan saya. jadi janganlah menatap saya dengan sorot mata yang 'asing' itu, cintaku.

sungguh! saya sedang bekerja. bekerja dengan cara saya.

tapi kenapa masih "ada" yang menganggap saya tidak punya pekerjaan?

apa itu kerja, Tuan?
Tuhan!

Tidak ada komentar: