23 Oktober 2011

Puisi

Malam yang Berangin

malam yang berangin. akan aku ingat malam itu
sebagai yang berangin
lehermu dan pantai
suara ombak dan bau dupa
menyatu di udara.

malam itu aku meletakan kata-kataku di dalam pasir
seperti penyu menyimpan telurnya.
dan apabila aku terlalu tua untuk bermimpi
kata-kataku akan menetas menjadi sajak
mencarimu di dalam laut
di antara ganggang, bangkai kapal,
dan anggur yang terperangkap dalam botol tua
berlumut.

bila suatu hari sajakku tak lagi menyentuhmu
bila suatu hari sajakku membuatmu jemu--
seperti payudara dalam beha, tak henti
menyelundup dari satu gaun ke lain gaun--
lupakan aku, lupakanlah
meskipun dalam sajakku tersimpan
helai rambutmu yang lepas
di malam berangin itu.

tapi bila kau datang lagi ke dalam pelukanku
di bawah langit tak berbatas,
ah kamulah sajak sesungguhnya,
aku tulis dengan garis nasib tangan.
hingga hari berangin
tulangku
tulangmu
kaku
dingin
jadi karang
di pantai
lain.